Thursday, December 18, 2014

Aku Mencintaimu Suamiku (part3/end)


“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”

Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..

Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”
Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.
Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”

”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.
Lalu suamiku berkata, ”Bun, Ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu. seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda..”
Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.

Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah.. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah.. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu..“
Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga. Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.

Keesokan harinya…
Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.
Aku pun dilarikan ke rumah sakit..
Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..
Aku merasakan tanganku basah..
Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.

Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”
Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?
Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”
“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”
Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.

Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.
Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..
Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..

Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.
Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.
Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu. Ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami.

Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma?
Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma?
Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku.. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya..”

Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.

==========================
===========================

Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?
Aku dihina oleh mereka ayah..
Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?
Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..
Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah ?
Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..

Aku diusir dari rumah sakit.
Aku tak boleh merawat suamiku.
Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.
Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.
Aku sangat marah..

Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan ibunya..
Aku tak mau sakit hati lagi..
Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..
Engkau Maha Adil..
Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..
Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..
Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..
Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..
Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..
Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..

Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu. Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui, tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku. Aku harus sadar diri.
Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu..
Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?
Ayah.. aku masih tak rela..
Tapi aku harus ikhlas menerimanya.

Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya. Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku. Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir. Sebelum ajal ini menjemputku.
''Ayah.. aku kangen Ayah..''
================================================== ===
’’Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..
Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.
Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.’’

Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur..
Bunda akan selalu hidup dihati ayah..
Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..
Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.
Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..

Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin Ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus..

Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..
Bunda.. kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui..
Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..
Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang..

’’Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka.

Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja..
Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?
Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?
Tunggulah Ayah disana Bunda..

Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..
’’Ayah Sayang Bunda…."

Wednesday, December 17, 2014

Pameran Pendidikan Jepang Desember 2014


Kepada Peminat Belajar di Jepang.

Berikut kami informasikan pameran pendidikan Desember 2014 di Jakarta dan Bandung.
Untuk pameran pendidikan kali ini, dari kedutaan Jepang akan hadir untuk menjelaskan beasiswa Monbukagakusho di Jakarta.

Semoga informasinya bermanfaat.
Mohon maaf bagi yang tidak berkenan.

--------------------------------------------------

Pameran Pendidikan Jepang Desember 2014.

JAKARTA : Sabtu 20 Desember 2014
Hall Japan Foundation Lantai 2
Gedung Summitmas 1, Jl. Jendral Sudirman, Jakarta Selatan

BANDUNG : Minggu 21 Desember 2014
Ruang Serbaguna, Gedung 2 Lantai 4, Kampus UNPAD Dipati Ukur
Jl. Dipati Ukur, Bandung

Waktu : 10 : 00 - 16 : 00

Universitas : Shizuoka University, Ritsumeikan University, Tokyo International University, Kansai University of International Studies.

Sekolah Bahasa : Kyoto International Academy

Lembaga Pemerintah (Jakarta Saja) : Kedutaan Besar Jepang (Beasiswa Monbukagakusho), JASSO

Cara Registrasi :
1. Like Facebook Belajar di Jepang
https://www.facebook.com/belajardijepang.co.id

2. Joint Event Pameran Pendidikan
Jakarta : https://www.facebook.com/events/307951422747832/
Bandung : https://www.facebook.com/events/1580805238822905/

Untuk informasi :
PT. Fuji Staff Indonesia
Tel : +62 -21-252-3716
Email : sjapan@fujistaff.co.id

AUSTRALASIAN CONFERENCE ON BUSINESS AND SOCIAL SCIENCES 2015

AUSTRALASIAN CONFERENCE ON BUSINESS AND SOCIAL SCIENCES 2015, SYDNEY
IN PARTNERSHIP WITH THE JOURNAL OF DEVELOPING AREAS (The JDA, USA)


Date: April 13 – 14, 2015
Venue: Central Queensland University - Sydney Campus, 400 Kent Street, Sydney NSW 2000, Australia

Conference Website: https://www.aabss.org.au/conference/acbss-2015-sydney


CALL FOR PAPERS

The ACBSS Conference 2015 in partnership with the Journal of Developing Areas invites conceptual, theoretical, empirical, and experimental research papers and short communications for presentations in any field of business or social sciences at its upcoming international conference in Sydney, Australia. The conference is expected to disseminate knowledge and build network with global academics, researchers, practitioners, policymakers, and publishing outlets such as the JDA and four AABSS journals.

CONFERENCE TRACKS

•       Accounting – auditing, business, social and environmental Business – SMEs, MNEs, strategy, CSR, environmental, sustainable and responsible business
•       Economics – micro, macro, managerial, international, financial, public, regulatory, environmental, development, agricultural, natural resources, climate change, knowledge
•       Education - pedagogy, learning and teaching, educational psychology, curriculum and instruction, e-learning, blended learning, flipped, pathway, enabling, work integrated learning, MOOCs, executive training, training and development, educational leadership
•       Entrepreneurship – product, innovation, social, political, knowledge, corporate venturing, digital media
•       Finance – corporate, international, green finance, financial reporting, public finance, financial markets, financial services, behavioural
•       International Business – entry modes, strategy, expansion, mergers & acquisitions, trade, CSR
•       Management – human resources, international HR, business, cross cultural, corporate governance, financial resources, gender issues, technological resources, natural resources, knowledge, ICT
•       Marketing – international, consumer research, market research, policy research, sales research, pricing research, distribution, advertising, packaging, product, media
•       Social Business – Socially responsible enterprise, environmentally conscious enterprise, sustainopreneurship, and any other related topics
•       Social Sciences – anthropology, communication studies, demography, development studies, information and communication studies, international studies, journalism, library science, human geography, history, law, linguistics, political science, public administration, psychology, sociology

SPECIAL ATTRACTION: JOURNAL OF DEVELOPING AREAS (Ranked B in ABDC 2013/ERA 2010 Lists)

ACBSS 2015 gives participants an opportunity to publish their full-fledged conference papers in the Journal of Developing Areas (The JDA), which has been a highly recognised multidisciplinary international journal since 1966. The JDA’s Editorial Advisory Board includes eminent personalities as Economics Nobel Laureate Professor Eric Maskin and the World Bank Chief Economist Dr Kaushik Basu. Full-fledged submissions, which do not meet the JDA’s acceptance criteria, will be considered for publication in one of the following peer-reviewed journals:
•       Australian Journal of Business and Economic Studies (AJBES)
•       Australian Journal of Business, Economy and the Environment (AJBEE)
•       Australian Journal of Sustainable Business and Society (AJSBS)
•       Australian Journal of ICT Research (AJICTR)

Regardless of this, all the submissions that have been accepted for presentation will be published as conference proceedings with an ISSN.

FURTHER INFORMATION, SUBMISSION INSTRUCTIONS, REGISTRATION & PAYMENT
For further information, submission, registration and payment, please click on this link: https://aabss.org.au/conference/acbss-2015-sydney

KEY DATES

Abstract/Full Paper Submissions Close
Friday, February 20, 2015

Camera-ready Paper Submissions and Registration Deadline
Monday, March 16, 2015

Thank you and I look forward to meeting you at the conference.


Associate Professor Stephen Boyle
Conference Chair
Australian Academy of Business and Social Sciences Conference 2015
PO Box 12014
Sturt Street
Adelaide, SA 5000
Australia
E-mail: conference@aabss.org.au
www.aabss.org.au

Tuesday, December 16, 2014

Alasan-Alasan Kenapa Mahasiswa Psikologi Pantas Kamu Jadikan Belahan Jiwa

Oleh : Afnan Zakia


Banyak yang bilang mahasiswa Psikologi nantinya akan menjadi paranormal, karena mereka bisa menerawang sifat dan kepribadian seseorang. Atau mahasiwa Psikologi nantinya akan bekerja di rumah sakit jiwa saja. Ada juga yang takut karena psikolog dianggap selalu berhubungan dengan orang-orang yang memiliki penyakit gangguan jiwa, seperti skizofrenia.
Kebanyakan stereotip-stereotip yang beredar tentang anak Psikologi itu salah kaprah. Dibilang tukang ramal, temenannya sama orang gila… padahal ya nggak gitu juga. Karena itu, di artikel ini kita akan menelaah sisi lain yang tak banyak orang tahu dari mahasiswa Psikologi. Ini mungkin akan mengubah mindset kamu tentang anak jurusan ini. Atau bisa juga, kamu malah akan kepincut dengan anak Psikologi! :’p

1. Tak Usah Khawatir Dia Tiba-Tiba Gusar, Karena Mahasiswa Psikologi Sudah Pasti Penyabar

Kesabaran mereka sudah terlatih dan teruji
Kesabaran mereka sudah terlatih dan teruji via psikologiusb.wordpress.com
Dalam pendidikannya, anak Psikologi dituntut untuk sabar, bukan karena kurikulum dan pelajaran serta teori-teori psikologi yang bejibun, tapi juga karena nanti saat di dunia kerja anak Psikologi akan berhadapan dengan ribuan masalah. Bukan hanya masalah kehidupan pribadinya sendiri, tetapi juga masalah-masalah para kliennya yang bermacam-macam pula.
Memang, di dalam pendidikan sampai di dunia kerjanya nanti, orang-orang dari Psikologi ini memakai kesabaran sebagai kunci utamanya, karena mereka harus teliti dalam kegiatan observasi maupun analisisnya. Anak Psikologi selalu dituntut untuk menggunakan kesabaran yang ekstra tinggi, baik dalam bidang pendidikan, klinis, perkembangan, dan lain-lainnya. Kesabaran anak Psikologi sudah teruji dan terasah, jadi bisa kebayang ‘kan gimana sabarnya anak Psikologi?


2. Tak Usah Cemas Kamu Tak Dimengerti, Karena Anak Psikologi Adalah Pribadi Dengan Kepekaan Tinggi

Mereka adalah orang-orang yang peduli
Mereka adalah orang-orang yang peduli via www.solopos.com
Anak Psikologi juga bergerak dalam bidang sosial. Dalam kesehariannya, mereka harus sering berinteraksi dengan klien-kliennya dalam membantu mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dalam proses penanganan dan penyembuhan itu, tentunya seorang Psikolog harus bisa menganalisa dari berbagai aspek, termasuk aspek sosialnya.
Dia dituntut untuk selalu peka terhadap segala permasalahan yang dihadapi oleh klien-kliennya. Karena itulah, anak-anak Psikologi sudah tentu memiliki rasa simpati dan empati yang tinggi terhadap orang-orang di sekelilingnya. Jangan takut jika suatu saat nanti kamu akan dicuekin. Dia tak akan melakukan hal itu, karena dia sangat peduli dengan hal-hal sederhana yang ada di sekelilingnya.


3. Anak Psikologi Punya Pengetahuan yang Luas. Dengannya, Kamu Tak Akan Kehabisan Bahan Bicara.

Mereka punya pengetahuan yang luas
Mereka punya pengetahuan yang luas via psikologi.ub.ac.id
Kata siapa anak Psikologi cuma belajar soal sosial saja? Anak Psikologi mempelajari ilmu alam juga, lho! Mereka akan mempertimbangkan dan menilai sesuatu dari dua sudut pandang yang berbeda. Contohnya saja, jika ada klien yang merasakan sakit kepala setiap kali ada masalah yang menimpa mereka, seorang Psikolog tidak langsung memvonis pasien tersebut terkena depresi atau yang lainnya, tetapi mereka juga harus menganalisis melalui keadaan fisiologis klien tersebut.
Dalam perkuliahannya, anak Psikologi belajar ilmu Psikologi dalam pandangan ilmu pengetahuan alam. Seperti ilmu Fisika, Kimia, sampai Biologi dan Matematika. Contoh-contoh mata kuliah yang berhubungan dengan ilmu eksakta itu seperti Psikologi Faal yang membahas tentang fisiologis manusia, anatomi sampai penyakit-penyakit psikologis. lalu ada juga Psikologi Abnormal, Psikologi Klinis sampai Psikometri.
Jika kalian mempunyai pasangan anak Psikologi,jangan takut kehabisan bahan obrolan, karena dari ilmu sosial sampai ilmu eksakta, mereka juga menguasai. Mereka bisa membahas sebuah permasalahan dari dua sudut pandang yang berbeda!


4. Biasa Menghadapi Berbagai Situasi Ekstrem, Anak Psikologi Punya Pengertian Tingkat Tinggi

Dia bisa mengerti dirimu dari perilakumu
Dia bisa mengerti dirimu dari perilakumu via Diamaumenjadipendengarsetiamu
Gimana nggak pengertian coba, hampir setiap hari mereka mempelajari tentang perilaku manusia. Mulai dari  menganalisis perilaku seseorang, bagaimana cara yang baik dalam melakukan sebuah pendekatan terhadap kliennya, hingga mempelajari bagaimana cara memberi pengertian yang baik tentang masalah-masalah klien-nya.
Dari situ kita sudah bisa simpulkan bahwa mereka punya kelebihan dalam memahami kepribadian, sifat, dan keinginanmu. Bahkan jika kamu tidak meminta pun, mereka masih bisa memperhatikan dan menafsirkan keinginanmu lho. Bukan karena dia bisa menerawang seperti layaknya cenayang, tapi itu karena anak Psikologi bisa melihat dan menafsirkan seseorang melalui komunikasi non verbal, seperti gerak-gerik kamu di depan dia sampai pandangan matamu.

5. Jika Kalian Suka Dengan Dunia Entrepreneur, Anak Psikologi Adalah Pasangan Duet yang Paling Serasi Untukmu

Dia bisa memberimu saran mengenai bisnismu
Dia bisa memberimu saran mengenai bisnismu via www.djarumfoundation.org
Tahukah kalian bahwa seseorang yang berprofesi sebagai staf HRD adalah kebanyakan dari Psikologi? Yup, anak Psikologi juga belajar pelajaran Psikologi Industri dan Organisasi, dimana mereka akan belajar tentang bagaimana seluk beluk dunia bisnis, tentang perekrutan karyawan sampai strategi-strategi yang bisa diterapkan di perusahaan.
Di beberapa Universitas yang masih memakai kepeminatan, ada juga yang menyediakan kepeminatan Psikologi Industri, yang nantinya akan melahirkan calon-calon HRD yang berkompeten.
Kalau kamu saat ini sedang menggeluti bidang entrepreneur, pasangan yang paling cocok untukmu adalah anak Psikologi. Dia akan selalu senantiasa memberikan masukan-masukan yang hebat yang bisa membantumu untuk mengembangkan bisnis yang sedang kamu rintis. Dengannya, kamu bisa menjadi pasangan entrepreneur yang hebat.


6. Terbiasa Mendengarkan dan Menganalisis Kata-Kata, Dia Bisa Menjadi Pendengarmu yang Paling Setia

Dia mau menjadi pendengar setiamu
Dia mau menjadi pendengar setiamu via www.unpad.ac.id
 Anak Psikologi dipersiapkan untuk menjadi seorang konselor dan calon psikolog yang bisa mendengarkan semua keluhan dari kliennya. Berbagai macam keluhan dan juga permasalahan harus ia tampung dengan dengan tangan terbuka, meskipun terkadang keluhan-keluhan tersebut cukup ‘pedas’ di telinga. Tetapai, apapun keadaannya, dia harus sabar mendengar semua keluhan pasiennya. Bahkan anak Psikologi punya kata-kata seperti ini:
 “Kita di ibaratkan menjadi tempat sampah yang paling mahal dan paling bagus, karena tugas kami hanya menampung masalah-masalah yang menyesakkan para klien kami. Tapi kami juga bersyukur karena kami telah membersihkan apapun yang menyesakkan di dalam hati dan otak para klien kami.”
Saat kita ingin mencurahkan sesuatu kepada seseorang, tak selalu berarti kita ingin diberikan sebuah solusi penyelesaian. Terkadang kita hanya membutuhkan seorang yang mau memasang telinganya untuk mendengarkan seluruh keluh kesah kita. Untuk urusan ini, anak Psikologi lah juaranya. Jika ia diminta untuk menjadi seorang penasihat, dia akan memberikan nasihat terbaiknya, Tapi jika dia hanya diminta untuk menjadi seorang pendengar, dia akan menjadi seorang pendengar setiamu.


7. Bersamanya, Kamu Bisa Bebas Berkonsultasi Tentang Segala Permasalahanmu. Dan Dia Bisa Memberi Saran yang Paling Cocok Untukmu.

Kamu bisa berkonsultasi denganmereka gratis (dokumen pribadi)
Kamu bisa berkonsultasi denganmereka gratis (dokumen pribadi) via hipwee.com
Anak Psikologi pun hanya manusia biasa. Meskipun dia dididik untuk bisa membantu menyelesaikan permasalahan orang lain, ia juga punya permasalahan hidupnya sendiri. Tapi anak Psikologi juga saling membantu dan menjadi konselor pribadi bagi teman-temannya. Ibaratnya, anak Psikologi itu kuliah sambil terapi jalan. Dia juga selalu berkonsultasi mengenai permasalahannya dengan teman-teman atau bahkan dosennya sendiri.
Seperti halnya dirimu saat sedang menghadapi sebuah permasalahan, kamu pasti ingin sekali bercerita kepada seseorang yang bisa memberikan solusi permasalahanmu. Saat kamu bersamanya, semua permasalahanmu tak akan pernah menumpuk dan kamu bendung seorang diri. Dia akan selalu senantiasa mendengarkan keluh kesahmu, Dia pun akan dengan bijaksana memberimu saran dan solusi terbaik untukmu.


8. Dia Adalah Orang yang Bisa Kamu Percaya. Dia Tahu Pentingnya Menjaga Rahasia.

Dia bisa menjaga rahasiamu baik-baik
Dia bisa menjaga rahasiamu baik-baik via himappb-uny.com
Pernahkah kamu curhat kepada seseorang yang sudah kamu percaya, eh… ternyata orang itu membocorkan rahasiamu? Yup, tak semua teman dekatmu layak kamu beri sebuah kepercayaan. Banyak orang-orang di sekitarmu yang mengaku dekat denganmu, tetapi pada nyatanya dialah yang mengkhianatimu. Sebuah kepercayaan itu mahal harganya, oleh karena itu jangan pernah berikan pada orang-orang yang murah.
Tetapi berbeda halnya dengan anak Psikologi. Soal kepercayaan, mereka bisa kamu andalkan.Anak Psikologi telah dididik dan dipersiapkan untuk menjadi seorang konselor yang baik dan benar. Dan dalam menggeluti profesinya tersebut, mereka wajib untuk mengiuti kode etik Psikologi, dimana di dalamnya mewajibkan mereka untuk menjaga rahasia klien-klien mereka. Karena itulah, kamu tak perlu khawatir jika ingin berbagi keluh kesah permasalahan hidup. Rahasiamu akan aman di tangan anak Psikologi.


9.Anak Psikologi Termasuk yang Paling Tahan Pada Berbagai Kondisi Sosial

Dia terbiasa bertemu dengan orang dari berbagai kondisi lapisan masyarakat
Dia terbiasa bertemu dengan orang dari berbagai kondisi lapisan masyarakat (dokumen pribadi) via hipwee.com
Karena memiliki jiwa sosial yang cukup tinggi, dan mereka seringkali melakukan observasi di banyak tempat dan banyak bertemu dengan bermacam-macam tipe manusia yang memiliki keunikan yang berbeda-beda, mereka sangat terbiasa untuk bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan sosial yang ia temui. Mereka sering melakukan observasi di lingkungan sekitarnya, lingkungan gang dan kelompok-kelompok masyarakat, sampai lingkungan orang-orang yang berkebutuhan khusus.
Anak Psikologi dilatih untuk tahan dalam menghadapi semua kondisi lingkungan yang sedang ia hadapi. Tak hanya mencoba untuk beradaptasi,kadangkala mereka bahkan harus bisa mengganti kondisi sebuah lingkungan menjadi lebih baik lagi dari biasanya. Karena itulah mereka bisa sangat mudah untuk bisa bertahan dan menyesuaikan diri dalam berbagai kondisi lingkungan. Dia tahu bagaimana cara memposisikan dirinya dengan lingkungannya. Dia bisa dengan mudah melebur dengan teman-teman, saudara dan keluargamu dengan mudah.


10. Mereka Adalah Calon Orangtua yang Baik. Dengannya, Kamu Bisa Mendidik Anak-anakmu dengan Cara yang Ideal.

Sayang anak...
Sayang anak… via meditasite.wordpress.com
Inilah yang patut kamu perhitungkan dari anak Psikologi. Anak Psikologi juga belajar mengenai Psikologi Kepribadian, Pendidikan, Sosial, dan Perkembangan. Ini adalah bekal utama mereka untuk menjadi seorang calon orang tua kelak. Imu yang mereka pelajari dalam perkuliahan akan sangat berguna dan berfungsi dalam kehidupannya sebagai orang tua nanti. Mereka tahu dasar-dasar mengenai cara-cara mendidik anak sesuai dengan tahapan perkembangannya.
Kamu tak perlu khawatir dengan perkembangan calon anak-anakmu nanti. Anak-anak Psikologi akan mengaplikasikan ilmu mereka pada rumah tangganya nanti. Mereka tentu akan membesarkan keturunanmu penuh dengan kasih sayang dan perhatian yang ekstra.

Nah, bagaimana menurutmu tentang anak Psikologi? Keren-keren bukan? Jadi, jangan sampai salah pengertian lagi mengenai anak-anak Psikologi ya! Setelah membaca ini, kamu pasti setuju ‘kan bahwa anak Psikologi adalah calon pasangan yang bisa menjadi belahan jiwamu? :D

Sumber : Hipwee

Monday, December 15, 2014

ASIYAH ISTRI FIRAUN DI TUNJUK SYURGA


'Assalamu'Alaikum.wr.wb,

Wanita, sosok lemah dan tak berdaya yang terbayangkan.
Dengan lemahnya fisik, Allah tidak membebankan tanggung jawab nafkah dipundak wanita, memberi banyak keringanan dalam ibadah dan perkara lainnya.

Mereka adalah sosok yang mudah mengeluh dan tidak tahan dengan beban yang menghimpitnya. Dengan kebengkokannya sehingga Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan untuk bersikap lembut dan banyak mewasiatkan agar bersikap baik kepadanya. Oleh karena itu, tidak mengherankan kiranya jika Allah Tabaroka wa Ta 'ala dengan segala hikmah-Nya mengamanahkan kaum wanita kepada kaum laki-laki.

Namun, kelemahan itu tak harus melunturkan keteguhan iman. Sebagaimana keteguhan salah seorang putri, istri dari seorang suami yang menjadi musuh Allah Rabb alam semesta. Seorang suami yang angkuh atas kekuasaan yang ada di tangannya, yang dusta lagi kufur kepada Rabbnya.
Putri yang akhirnya harus disiksa oleh tangan suaminya sendiri, yang disiksa karena keimanannya kepada Allah Dzat Yang Maha Tinggi. Dialah Asiyah binti Muzahim, istri Fir'aun.

Ketika mengetahui keimanan istrinya kepada Allah, maka murkalah Fir 'aun. Dengan keimanan dan keteguhan hati, wanita shalihah tersebut tidak goyah pendiriaannya, meski mendapat ancaman dan siksaan dari suaminya. Kemudian keluarlah sang suami yang dzalim ini kepada kaumnya dan berkata pada mereka, "Apa yang kalian ketahui tentang Asiyah binti Muzahaim?" Mereka menyanjungnya.Lalu Fir 'aun berkata lagi kepada mereka, "Sesungguhnya dia menyembah Tuhan selainku. " Berkatalah mereka kepadanya, "Bunuhlah dia!"

Alangkah beratnya ujian wanita ini, disiksa oleh suaminya sendiri. Dimulailah siksaan itu, Fir 'aun pun memerintahkan para algojonya untuk memasang tonggak. Diikatlah kedua tangan dan kaki Asiyah pada tonggak tersebut, kemudian dibawanya wanita tersebut di bawah sengatan terik matahari. Belum cukup sampai disitu siksaan yang ditimpakan suaminya. Kedua tangan dan kaki Asiyah dipaku dan di atas punggungnya diletakkan batu yang besar. Subhanallah ... saudariku, mampukah kita menghadapi siksaan semacam itu? Siksaan yang lebih layak ditimpakan kepada seorang laki-laki yang lebih kuat

secara fisik dan bukan ditimpakan atas diri wanita yang bertubuh lemah tak berdaya. Siksaan yang apabila ditimpakan atas wanita sekarang, mugkin akan lebih memilih menyerah daripada mengalami siksaan semacam itu.

Namun, akankah siksaan itu menggeser keteguhan hati Asiyah walau sekejap? Sungguh siksaan itu tak sedikitpun mampu menggeser keimanan wanita mulia itu. Akan tetapi, siksaan-siksaan itu justru semakin menguatkan keimanannya. Iman yang berangkat dari hati yang tulus, apapun yang menimpanya tidak sebanding dengan harapan atas apa yang dijanjikan di sisi Allah
Tabaroka wa Ta 'ala. Maka Allah pun tidak menyia- nyiakan keteguhan iman wanita ini. Ketika Fir 'aun dan algojonya meninggalkan Asiyah, para malaikat pun datang menaunginya.

Di tengah beratnya siksaan yang menimpanya, wanita mulia ini senantiasa berdo 'a memohon untuk dibuatkan rumah di surga. Allah mengabulkan doa Asiyah, maka disingkaplah hijab dan ia melihat rumahnya yang dibangun di dalam surga. Diabadikanlah doa wanita mulia ini di dalam al-Qur'an, "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir 'aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang dzalim. " (Qs. At- Tahrim:11)

Ketika melihat rumahnya di surga dibangun, maka berbahagialah wanita mulia ini. Semakin hari semakin kuat kerinduan hatinya untuk memasukinya. Ia tak peduli lagi dengan siksaan Fir 'aun dan algojonya. Ia malah tersenyum gembira yang membuat Fir 'aun bingung dan terheran-heran. Bagaimana mungkin orang yang disiksa akan tetapi malah tertawa riang? Sungguh terasa aneh semua itu baginya. Jika seandainya apa yang dilihat wanita ini ditampakkan juga padanya, maka kekuasaan dan kerajaannya tidak ada apa-apanya.

Maka tibalah saat-saat terakhir di dunia. Allah mencabut jiwa suci wanita shalihah ini dan menaikkannya menuju rahmat dan keridhaan-Nya. Berakhir sudah penderitaan dan siksaan dunia, siksaan dari suami yang tak berperikemanusiaan.

Saudariku..tidakkah kita iri dengan kedudukan wanita mulia ini? Apakah kita tidak menginginkan kedudukan itu? Kedudukan tertinggi disisi Allah Yang Maha Tinggi. Akan tetapi adakah kita telah berbuat amal untuk meraih kemuliaan itu? Kemuliaan yang hanya bisa diraih dengan amal shalih dan pengorbanan. Tidak ada kemuliaan diraih dengan memanjakan diri dan kemewahan.

Saudariku..tidakkah kita menjadikan Asiyah sebagai teladan hidup kita untuk meraih kemuliaan itu?
Apakah kita tidak malu dengannya, dimana dia seorang istri raja, gemerlap dunia mampu diraihnya, istana dan segala kemewahannya dapat dengan mudah dinikmatinya. Namun, apa yang dipilihnya? Ia lebih memilih disiksa dan menderita karena keteguhan hati dan keimanannya. Ia lebih memilih kemuliaan disisi Allah, bukan di sisi manusia. Jangan sampailah dunia yang tak seberapa ini melenakan kita. Melenakan kita untuk meraih janji Allah Ta 'ala, surga dan kenikmatannya.

Saudariku ...jangan sampai karena alasan kondisi kita mengorbankan keimanan kita, mengorbankan aqidah kita. Marilah kita teladani Asiyah binti Muzahim dalam mempertahankan iman. Jangan sampai bujuk rayu setan dan bala tentaranya menggoyahkan keyakinana kita. Janganlah penilaian manusia dijadikan ukuran, tapi jadikan penilaian Allah sebagai tujuan. Apapun keadaan yang menghimpit
kita, seberat apapun situasinya, hendaknya ridha Allah lebih utama. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan surga tertinggi yang penuh kenikmatan.

"WASALAM"


Oleh: Ikan Koki
Sumber: wattpad

Aku Mencintaimu Suamiku (part2)


Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.
Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.
Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.
Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.

“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.
“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.
“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.
Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.

Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”
Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.

Lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa. Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..

***

Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.
Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir, tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.

Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.

“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.
”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..
Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.

Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?
“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.
Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.

“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.
Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.

Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“

MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..
Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau
kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.
“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.
Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.
Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah.

‘’Untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami..”
Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.

Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”
Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”
Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”
Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”

”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.
Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..
Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?
Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“

Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.
Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”

Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.
Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“
“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.

Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.
Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu..Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.
Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku save di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”

Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.
“Apakah kamu sudah siap?”

Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :
“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.

Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”
Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…
“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.

Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.

Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita lihat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”..
Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.

Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.
Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.

Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.
Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.
Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku.. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.

Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.
Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?
Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.

Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.
Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.

Bersambung...

Sunday, December 14, 2014

Untuk Para Ayah (bukan untuk ditiru dirumah)


Kejadian di bawah ini bisa jadi pelajaran bagi orang tua (terutama ayah) yang memiliki anak (terutama gadis). Semoga bermanfaat.

................

Kisah ini terjadi disuatu pagi yang cerah, yaa.. 
mungkin tidak begitu cerah untuk seorang ayah yang kebetulan memeriksa kamar putri nya...
Dia mendapati kamar itu sudah rapi, dengan selembar amplop bertuliskan untuk ayah diatas kasurnya.. 

perlahan dia mulai membuka surat itu...

-- 

Ayah tercinta,

Aku menulis surat ini dengan perasaan sedih dan sangat menyesal. 

Saat ayah membaca surat ini, aku telah pergi meninggalkan rumah. 

Aku pergi bersama kekasihku, dia cowok yang baik, setelah bertemu dia.. 

ayah juga pasti akan setuju meski dengan tatto2 dan piercing yang melekat ditubuhnya, juga dengan motor bututnya serta rambut gondrongnya. 

Dia sudah cukup dewasa meskipun belum begitu tua (aku pikir jaman sekarang 42 tahun tidaklah terlalu tua). 

Dia sangat baik terhadapku, lebih lagi dia ayah dari anak di kandunganku saat ini. 

Dia memintaku untuk membiarkan anak ini lahir dan kita akan membesarkannya bersama.

Kami akan tinggal berpindah-pindah, dia punya bisnis perdagangan extacy yang sangat luas, dia juga telah meyakinkanku bahwa marijuana itu tidak begitu buruk.

Kami akan tinggal bersama sampai maut memisahkan kami. Para ahli pengobatan pasti akan menemukan obat untuk AIDS jadi dia bisa segera sembuh. 

Aku tahu dia juga punya cewek lain tapi aku percaya dia akan setia padaku dengan cara yang berbeda.

Ayah.. jangan khawatirkan keadaanku. Aku sudah 15 tahun sekarang, aku bisa menjaga diriku.

Salam sayang untuk kalian semua.

Oh iya, berikan bonekaku untuk adik, dia sangat menginginkannya.

----

Masih dengan perasaan terguncang dan tangan gemetaran, sang ayah membaca lembar kedua surat dari putri tercintanya itu...

ps: Ayah, .. tidak ada satupun dari yang aku tulis diatas itu benar, aku hanya ingin menunjukkan ada ribuan hal yg lebih mengerikan daripada nilai rapotku yg buruk. 
Kalau ayah sudah menandatangani rapotku diatas meja, panggil aku ya... 
Aku tidak kemana2 saat ini aku ada di tetangga sebelah.


Oleh: Ikan Koki
Sumber: wattpad

Saturday, December 13, 2014

18 ciri-ciri cowok tidak muda lagi


1. Membaca makin jauh, kencing makin dekat.
2. Dulu tidur berhadap-hadapan, sekarang beradu pantat.
3. Dulu suka pakai minyak wangi, sekarang sering pakai minyak angin
4. Dulu 12 kali lebih dalam sebulan, sekarang belum tentu sekali sebulan
5. Dulu keras sekali selama menunggu, sekarang lama sekali menunggu keras.
6. Dulu langsung ON, sekarang langsung Down
7. Dulu sering tanya"HO SEH BO", sekarang "SEHAT BO"
8. Dulu kencing asin, sekarang banyak yang sudah kencingnya manis
9. Dulu sering ajak makan enak, sekarang ajak makan obat
10. Dulu korbankan kesehatan demi kekayaan, sekarang korbankan kekayaan demi kesehatan
11. Dulu mengkritik generasi tua, sekarang mencela generasi muda
12. Dulu bermimpi untuk mengubah dunia, sekarang jadi insomnia karena dunia berubah terus.
13. Dulu dongkol karena nggak dikasih, sekarang jengkel karena ditagih.
14. Dulu pemburu nikmat, sekarang diburu tobat ... ampuuuuun ... ..
15. Dulu sering mengacungkan jari kelingking, sekarang mengacungkan jari telunjuk.
16. Dulu sering pake kaca mata, sekarang matanya sering berkaca-kaca.
17. Dulu sering "unjuk gigi", sekarang "unjuk gusi".
18. Dulu pandangan hidup (dipandang sudah hidup) sekarang jadi pegangan hidup (dipegang-pegang baru hidup)... kacian deh...


Oleh: Ikan Koki
Sumber: Galih Julian Juliansyah (wattpad)

About us

Powered by Blogger.

Popular Posts

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: setetes.embun810@gmail.com

Our Team Members