Chaplin (2002) berpendapat penyesuaian diri adalah variasi dalam kegiatan organisme untuk mengatasi suatu hambatan dan memuaskan kebutuhan-kebutuhan serta menegakkan hubungan yang harmonis dengan lingkungan fisik dan sosial. Penyesuaian diri dalam perkawinan itu sendiri adalah suatu sikap bertoleransi antara individu dengan pasangannya yang masing-masing harus rela berkorban dari kepentingan pribadi untuk kepentingan bersama. Sikap toleransi ini yang dibutuhkan untuk masing-masing suami atau istri dalam memahami pasangannya.
Pasangan yang menjalani Long Distance Marriage (LDM) tentu saja menghadapi masalah yang berbeda dengan pasangan suami istri yang tinggal bersama. Masalah komunikasi menjadi salah satu masalah yang utama dibandingkan dengan pasangan yang tinggal serumah. Menurut Groves, Horm-Winger, Anderson, Spruill, Gerstel, Gross dan Winfield (dalam Rachmawati. 2013) terdapat beberapa masalah yang dialami oleh pasangan Long Distance Marriage (LDM). Masalah tersebut antara lain seperti kurangnya dukungan ketika membuat suatu keputusan yang besar, kelelahan terhadap peran, pekerjaan yang mengganggu waktu bersama durasi kebersamaan, kurangnya kebersamaan, serta kurangnya kekuatan ego.
Lalu, apa saja sih penyesuaian diri yang harus di persiapkan oleh seorang istri yang sedang atau akan menjalani LDM dengan suaminya?
1. Siapkan Mental
Jika kamu sudah atau akan menikah dan berencana menjalani LDM, kamu harus menyiapkan mental dari sekarang. Kamu harus menerima konsekuensi terhadap hal-hal yang membuat kalian LDM sementara waktu. Siapkan segala sesuatunya, mulai dari membiasakan bepergian tanpa suami, mandiri dalam berbagai hal, dan tetap melakukan aktivitas sehari-hari dengan baik walaupun kamu sedang menjalani LDM. Jangan sampai kamu tidak bisa makan karena LDM, apalagi malas beraktivitas.
2. Komunikasi yang Baik
Adanya komunikasi yang baik antara suami-istri yang menjalani LDM dapat meminimalisir konflik. Luangkanlah waktu untuk memberikan kabar kepada suamimu. Ceritakan apa yang kamu lakukan seharian tadi, atau diskusikan berbagai masalah yang sedang terjadi.
3. Toleransi
Sikap toleransi sangat dibutuhkan untuk saling memahami satu-sama lain. Jika suamimu tidak langsung membalas BBMmu, bukan berarti dia malas membalas atau cuek, mungkin saja dia sedang sibuk dengan pekerjaannya. Kemudian ketika dia sudah membalas, baru tanyakanlah dengan baik-baik kenapa dia telat membalas BBMmu. Hal ini bisa menghilangkan konflik kecil yang tidak perlu terjadi.
4. Atur Pengeluaran
Bagi yang menjalani LDM, pengeluaran sehari-hari bisa lebih besar daripada pasangan yang tidak menjalani LDM. Misalnya untuk makan masing-masing, tiket pulang-pergi, dan yang lainnya. Untuk itu, aturlah pengeluaranmu sebijak mungkin.
5. Manajemen Hati
Selain mengatur pengeluaran, kamu juga perlu mengatur hati. Mengatur untuk tidak terlalu sedih karena harus menjalani LDM, mengatur rasa kangen, dan perasaan ingin bertemu. Atur juga perasaan “iri”mu pada pasangan lain yang terlihat bersama sementara kamu harus menjalani LDM. Perasaan semacam itu sangat wajar muncul, tapi kamu harus pintar-pintar mengaturnya ya...
6. Kuatkan Mental
Jika di point pertama kamu harus menyiapkan mental, maka ketika kamu telah menjalani LDM, kamu harus menguatkan mental. Sabar, setia, dan berkhusnudzan pada Allah adalah bagian dari proses penguatan mental. Berikan sugesti bahwa kamu akan segera berkumpul lagi bersama suamimu. Jika kamu menjalani LDM karena alasan kuliah, kuliahlah dengan rajin, semangat membuat skripsi dan targetkan lulus secepatnya agar kamu bisa tinggal seatap bersama suamimu.
7. Quality Time Bersama Suami
Manfaatkanlah waktu dengan sebaik-baiknya ketika bertemu. Simpan gedgetmu ketika bersama suami. Jalan-jalan ke tempat yang belum kalian kunjungi, atau memasak bersama dirumah akan membuat waktu bersama kalian semakin berkualitas.
Semoga bermanfaat.. J
Oleh : Afnan Azkia
0 comments:
Post a Comment