Thursday, November 27, 2014

Belajar Dari Seorang Pedagang Rujak


Siang itu, mentari seperti tak bersahabat dengan alam. Sinarnya yang begitu menyengat kulit, memaksa mahasiswa di sekitar kampus untuk berjalan lebih cepat untuk menghindari panasnya. Tak terkecuali Aku dan Dewi. Setelah UTS PKn selesai, kami berencana pergi ke salah satu bank dekat Saphire Square. Kami keluar dari gerbang belakang kampus. Gerbang yang aku lalui setiap hari berangkat kuliah. Disamping gerbang itu aku melihat pedagang rujak. Buah-buahan yang terlihat segar di panas terik seperti itu akhirnya menghentikan langkahku.

“Wi, mau rujak ndak?” Tawarku pada Dewi, “Aku pengen beli deh!” Lanjutku.
“ngga ukht, anti aja.” Jawabnya seraya tersenyum.
Melihat ada pembeli, pedagang rujak yang tadinya duduk agak jauh di seberang jalan kecil itupun berjalan, menghampiri kami dan dagangannya.
“Rujak pak, satu. Gak pake bengkoang, jambu, sama kedondong.” Pesanku.
Aku memang kurang suka dengan ketiga buah itu. Pedagang rujak itupun meletakkan buku yang tadi ia baca, dan mulai memotong buah-buahan satu persatu. Aku sempat melihat sekilas buku yang ia sedang ia baca tadi. Entahlah buku apa judulnya, karna ia meletakkannya terbuka. Yang jelas buku itu adalah buku tentang agama Islam.
Subahanallah...” gumamku dalam hati dengan berdecak kagum pada pedagang rujak itu.
Ia memanfaatkan waktu luangnya dengan membaca buku keagamaan untuk menambah ketaqwaannya pada Sang Khaliq. Selagi Ia menunggu pembeli datang menghampiri dagangannya, Ia membaca buku tersebut. Sedangkan aku sendiri, di sela-sela waktu senggangku, baik itu menunggu jam kuliah mulai ataupun di waktu senggang lainnya, masih belum bisa memanfaatkan waktu sebaik pedagang rujak itu.

#Mari belajar mengoptimalkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat... ! ^ ^

Teman, sebenarnya dengan kita sadari ataupun tidak, banyak sekali waktu yang kita buang percuma. Entah itu untuk bermain, istirahat ketika belum lelah, online yang kurang penting, main game terlalu lama, atau apalah macamnya. Coba kita renungkan, berapa banyak waktu yang tidak termanfaatkan itu?
Sedangkan waktu itu bergerak linear dan tidak bisa terulang kembali. Allah telah berfirman dalam Q.S Al-Ashr : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan saling berpesan dengan kebenaran dan saling berpesan dengan kesabaran.”
Yuk kita sama-sama mengamalkan apa yang ada pada Q.S. Al-Ashr  ayat ke-3 dan mulai belajar memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya !! ^ ^

Oleh : Afnan Zakia
Gambar diambil dari Google

0 comments:

Post a Comment

About us

Powered by Blogger.

Popular Posts

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: setetes.embun810@gmail.com

Our Team Members